expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday 1 April 2018

AGUS KOECINK. Lahir di Tulungagung,31 Desember 1967. Pendidikan: 1987 – Sekolah Tinggi Wilwatikta Surabaya, Jurusan Seni Rupa / 2005-2007 – Institut Seni Indonesia Surakarta, S2 Jurusan Pengkajian Seni. Pameran Tunggal: 1997 – Pameran “Engkau atau aku yang kalah” di Pusat Kebudayaan Amerika di Surabaya / 1998 – Pameran “Seni Gambar dari Desa” Ruwatan Bumi di Halaman Balai Pemuda / 2000 – Seni installasi dan lukis “Indonesiakah kau….” di Jendela CafĂ© Surabaya / 2001 – Pameran “Blood Still Flow” di Galeri Surabaya / 2003 – Pameran Seni Rupa di Galeri Surabaya / 2004  Pameran seni rupa dan performance “Berbicara dengan Tanah” di Galeri Surabaya. Pameran Bersama: 2003 – Pameran “CP Open Biennale 2003” di Galeri Nasional Jakarta; Kolaborasi Buku Grafis “worldwide designers2007” Studio Neo Open Tolouse, Perancis / 2004 – Pameran Mahasiswa Se Indonesia di Galeri Nasionbal Jakarta / 2005 – Pameran Bersama Pra Biennale Bali 2005 di balai pemuda Surabaya; Pameran seni Di Byron Bay “ Expressions of love between Indonesia and Australia” / 2006 – Pameran bersama “Lintas Batas” pelukis Surabaya di House of Sampoerna / 2007 – Pameran OK VIDEO “MILITIA” di Galeri Nasional Jakarta; Pameran Busan International Print Art 2007; Pameran 100 tahun Affandi di V- art Gallery Yogyakarta; Pameran 100 Tahun Affandi di Gallery Orasis Surabaya.


Alamat :
Jl. Mastrip Bogangin 21 Surabaya 60223
0818-0331 6545

sumber : https://sahabatgallery.wordpress.com/2008/12/10/agus-koecink/

Tuesday 5 April 2011

SUBEKI

Pelukis kelahiran tulungagung, 10 juli 1971,

serta sosok seorang pengajar seni rupa di salah satu sekolah di surabaya

alamat sekarang jl pucang anom 93 surabaya

istri. Susmiati,spd

anak :

Duta Fithra Qolby

Gustav Al Habshy

website: http://subekiart.blogspot.com

email : subekiart@gmail.com

facebook : facebook.com/subeki saja/

lukisan cenderung abstraks figurative dengan mengelola dari apa yang di pandang, dirasakan.

Berikut adalah kutipan favorit

ibarat sebuah pohon yang hidup di bukit karang.Yang penuh perjuangan,tantangan.Setetes embun,setitik hujan adalah keberkahan sebagai Penyambung kehidupan dan masa depan.itu adalah renungan perjuangan. Semoga Allah senatiasa memberikan KeberkahanNYA Amin.BQ,..

pendiri galeri SDM 4 surabaya sejak tahun 2003 yang menurutnya “galeri SDM 4 itu bagian dari kegiatanku dalam menularkan pelajaran seni lukis ke anak-anak “

PENDIDIKAN :

SDN Tanggulwelahan, Besuki, Tulungagung

SMPN Besuki, Tulungagung
1989 – 1992 SMSRN Surabaya.
1992 – 1998 Seni Rupa UNESA

AKTIVITAS PAMERAN :
1989 Pameran di Museum Mpu Tantular Surabaya.
1990 Pameran Sketsa di Taman Remaja Surabaya.
1991 Pameran Jawa-Bali
1992 Pameran di BII Surabaya.
1993 Pameran Kelompok PIJAR di DKS Surabaya.
Pameran PAKSIS 3 di GEMA, UNESA Surabaya.
1994 Pameran di Taman Budaya Surakarta.
1995 Pameran Kelompok BARAK I di DKS, Surabaya.
Pameran BARAK II di Museum Mpu Tantular, SBY
2007 Pameran Bang Wetan, Spirit for Indonesia,SBY
Pameran Bang Wetan,, Galeri Cipta, TIM, JKT.
2008 Pameran Mengalir di Galeri Seni Surabaya.
Art Award for teachers di Yogjakarta & Jakarta.
Pameran Jumpa Malioboro di TB JATIM & JOGJA.
2009 Pameran Mural di Lenmarc Surabaya
2009 Pameran Jumpa Malioboro di Lumajang
2010 Kompetition Art Award for teachersIIIdiJogjakarta

PENGHARGAAN :

1992 Pratita Adikarya SMSRN Surabaya
1993 Karya terbaik PAKSIS III ,UNESA Surabaya.
2009 Karya Mural terbaik tingkat Nasional di SBY
2010 Nominasi Kompetition Art Award for teachers III

Friday 28 January 2011

Makhfoed.


Pelukis, Surabaya. Ttl; Surabaya, 10 Mei 1942.
Lukisannya cenderung surealisme dengan tema dominan alam kehidupan ala “Miro”. Sejak 1968 melukis, pameran bersama, pameran tunggal, di berbagai kota.
Karya “Perjalanan 64” terpilih dalam buku Poetry and Art (Maybank Malaysia), Penghargaan International Profesional of the Year dari IAF (2004). Yayasan Pengembangan Kesenian Surabaya Aksera.
alamat : Manukan Rejo I.E-2. Surabaya. 031.7407329.

Pendidikan:
Akademi Seni Rupa Surabaya (AkSeRa).
Pameran tunggal:
2000 – pameran tunggal seni lukis di DKS Surabaya
2001 – pameran tunggal seni lukis di Bentara Budaya Jakarta
2002 – pameran tunggal seni lukis di Graha Pena Surabaya
2003 – pameran tunggal seni lukis di Gedung Balai Pemuda Surabaya / 2004 – pameran tunggal seni lukis di Museum Ronggowarsito Semarang
2008 – pemeran tunggal “Abad Yang Terbang” di Galeri Nasional Indonesia Jakarta.
Pameran bersama:
1999 – Festival Pekan Seni Ipoh, Malaysia
2000 – pameran Warna Budaya Bangsa di Jakarta
2002 – pameran Bunga Rampai 5 kota di Galeri One Jakarta.

Makhfoed mengaku melukis sejak lebih dari empat dekade lampau. Sepanjang sejarah melukisnya, tercatat enam kali karyanya terjual lewat proses lelang. Kali pertama terjadi pada 1996 ketika dirinya mengikuti Biennale X di Jakarta. Lukisannya dilelang Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.

Dia tak ingat judul lukisan dan berapa harga jualnya waktu itu. “Sudah sangat lama,” kata pelukis 67 tahun yang ditemui di kediamannya di Manukan Rejo siang kemarin tersebut.
Bagi Cak Foed, berkarya adalah keharusan. Dia tidak ingin kehilangan sentuhan hanya karena vakum beberapa lama. Dia tidak mau menunggu inspirasi karena menurut dia inspirasi bisa dikondisikan. “Dulu saya tunggu ide. Setelah dapat, saya buat sketsa, kemudian dilengkapi dengan warna latar belakang dan sebagainya. Sekarang saya balik,” tuturnya.
Kini setiap hendak membuat lukisan, Cak Foed menyediakan lima kanvas. Lantas menorehkan warna dasar di masing-masing kanvas. Setelah itu, baru dia berimajinasi hingga tercipta lukisan. “Untungnya lukisan saya termasuk surealis. Jadi tidak bergantung fisik. Makanya saya bisa bebas berekspresi. Tapi tentu setelah melewati proses perenungan tentang apa yang akan saya sampaikan,” paparnya.(*)

Jansen Jasien


Nama Asli : Muhammad Yasin
Nama Beken : Jansen Jasien
Lahir : Gresik, 15 April 1974
Alamat : Desa Tambak Kemeraan RT 14 RW 04, Krian, Sidoarjo
Istri : Try Ativa
Anak : Mahara Swarganessa Sinavas
Email : jansenjasien@yahoo.com
Ponsel : 0888.3522.382


Jansen Jasien merintis karir sebagai pelukis dari bawah. Bikin sketsa di pinggir jalan. Terima pesanan. Mencoba aneka macam gaya. Baru pada 2006, setelah bencana lumpur Lapindo, nama Jansen Jasien mulai terangkat. Ini berkat kemasan marketing yang digemar Rully Anwar dan Mahmud Yunus, pegiat seni lukis yang tinggal di Sidoarjo.
Jansen bikin riset dan bertanya kepada tokoh-tokoh Surabaya tempo doeloe macam Pak Dukut Imam Widodo, Pak Urip Sudarman, atau Eddy Samson. Mereka-mereka ini kebetulan punya koleksi buku-buku lawas yang sangat banyak. Setelah dicerna, Jansen Jasien pun mulai melukis. Pada pameran perdana ini objek yang dieksplorasi kawasan Tanjung Perak tempo doeloe. Suasana Tanjung Perak pada era penjajahan Belanda. Tema macam begini biasanya disukai oleh para penyuka sejarah dan kaum mapan.

Apa yang Anda dapatkan dari hidup sebagai pelukis?

"Sebagai seorang pengabdi seni yang otodidak, tidak ada istilah kepuasan. Orang melukis ibarat berpikir yang tak pernah mengenal kata puas. Saya bersyukur masih mampu mengendalikan dan menghidupkan batin saya.

"Alhamdulillah, selama 16 tahun jadi pelukis, saya bisa menghidupi anak istri. Mereka sehat, tidak kekurangan. Punya kanvas, cat ada. Semangat masih menggelora. Materi ada, riset pun masih banyak, dan saya juga sehat. Itu semua sudah lebih dari cukup bagi saya. Cukup itu sudah di atasnya layak. Kalau layak saja, belum tentu cukup lho. Berarti posisi hidup saya sekarang ini masih lebih bagus."




PAMERAN TUNGGAL

1. 2007: Bingkai Sejarah RSU Dr Soetomo dari Simpang
ke Karangmenjangan (Surabaya)
2. 2008: Tandjoeng Perak Tepi Laoet di Graha
Pena-Jawa Pos (Surabaya)

PAMERAN BERSAMA

1. 1992 - Senandung Kehidupan (Krian, Sidoarjo)
2. 1994 - Derap 94 (Krian, Sidoarjo)
3. 1997 - Bersama Perupa Antar Kota di Museum
Vredenburg (Jogjakarta)
4. 1998 - Di Graha Pameran, Tunjungan Plaza
(Surabaya)
4. 1998 - Di Graha Residen (Surabaya)
5. 1998 - Bursa Lukisan Dewan Kesenian Surabaya(Surabaya)
6. 1998 - Kelompok Exit THR Mall (Surabaya)
7. 1998 - Festival Seni Surabaya (Surabaya)
8. 1998 - Di Hotel Hyatt Regency (Surabaya)
9. 1999 - Di Hotel Satelit (Surabaya)
10. 2000 - Di Hotel Tunjungan (Surabaya)
11. 2000 - Di Hotel Radisson (sekarang Surabaya Plaza Hotel)
12. 2001 - Di Hotel Shangri-La (Surabaya)
13. 2003 - Cipta Pesona Taman Budaya (Surabaya)
14. 2005 - Symponi warna (Peduli Korban Bencana Alam)
di Gallery Surabaya (Surabaya)
15. 2005 - Jambore Nasional di Ancol (Jakarta)
16. 2006 - Inspirasi (10 perupa) di Gallery Surabaya (Surabaya)
17. 2006 - Absolute di Archade Area Istana Kuta
Galleria, Kuta, Badung, Bali
18. 2006 - Jambore Nasional di Ancol (Jakarta)
19. 2006 - JIEXPO di Kemayoran (Jakarta)
20. 2006 - Jambore Surabaya di Gedung Utama Balai Pemuda (Surabaya)
21. 2007 - Roadshow Tiga Kota, Refleksi Kebangkitan
Nasional di Kantor Bank Indonesia Surabaya, Jakarta,
dan Denpasar (Bali)
22. 2008 - Art Possible

AKTIVITAS LAIN

1. 2007 - Mendirikan Kelompok Pekerja Seni Pecinta
Sejarah (KPSPS) Surabaya, dan hingga kini menjabat
sebagai ketuanya
2. 2008 - Menyelenggarakan Penghargaan Sembilan Tokoh
Pers Peduli Seni Budaya
3. 2008 - Menggagas Tahun Penghargaan 100 Pusaka
Surabaya bersama Surabaya Heritage

Tuesday 5 October 2010

Rudolf Bonnet




Nama lahir : Johan Rudolf Bonnet
Lahir : 30 Maret 1895
Flag of the Netherlands.svg Amsterdam, Belanda
Meninggal : 18 April 1978 (umur 83)
Laren, Belanda
Tempat tinggal : Ubud, Bali
Pekerjaan : Seniman, Pelukis
Tahun aktif : 1929 - 1978
Orang tua : Jean Bonnet Jr.
Elisabeth Elsina Mann

Johan Rudolf Bonnet (lahir di Amsterdam, Belanda, 30 Maret 1895 – meninggal di Laren, Belanda, 18 April 1978 pada umur 83 tahun) adalah seorang pelukis berkebangsaan Belanda yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ubud, Bali sebagai seorang seniman dan pelukis. Dia adalah salah seorang dari banyak pelukis asing yang berkontribusi pada kemajuan seni lukis di Indonesia, khususnya di Bali.

Latar belakang

Rudolf Bonnet lahir dari keluarga Huguenot Belanda yang selama banyak generasi telah menjadi pembuat kue / roti di Amsterdam. Bonnet berjuang keras untuk dapat keluar dari gaya hidup borjuisnya untuk menjadi seorang seniman lukis.

Ketertarikan Bonnet untuk hidup sebagai seniman membawanya ke Italia pada tahun 1920, di mana dia mendapat banyak pengaruh dari lukisan-lukisan renaisans. Dia menetap selama delapan tahun di desa Anticoli Corrado di sebelah Selatan kota Roma. Di Italia Bonnet bertemu dengan W.O.J. Nieuwenkamp, seorang seniman Belanda yang telah berkeliling di Hindia-Belanda dan kemudian menetap di sebuah villa di dekat kota Firenze. Nieuwenkamp-lah yang meyakinkan Bonnet untuk pergi ke Bali.

Pendidikan

Bonnet sempat menjalani dua tahun sekolah di sekolah teknik Hendrick de Keyser di Amsterdam. Tahun 1913 dia mengikuti Ujian Nasional untuk sekolah seni rupa terapan negeri dan tahun 1916 dia lulus dari sekolah tersebut. Dia juga menjalani pendidikan formal di sekolah Rijksacademie van Beeldende Kunsten (Akademi Seni Adiluhung Belanda) di Amsterdam dan kursus dekorasi harian di Haarlem.

Karier seni lukis
Kedatangan di Hindia-Belanda

Rudolf Bonnet datang ke Hindia-Belanda (sebutan untuk Republik Indonesia pada jaman kolonial Belanda) pada tahun 1928 bersama kedua orangtuanya untuk mengunjungi saudara laki-laki dan perempuannya. Dia tiba di Batavia, Hindia-Belanda dia atas kapal S.S. 'Jan Pieterszoon Coen'. Dia sempat tinggal di kota Semarang, namun bujukan dan foto-foto yang ditunjukkan oleh Nieuwenkamp di Italia mendorong rasa ketertarikannya untuk pergi ke kepulauan di sebelah Timur Jawa.

Kedatangan di Bali

Pada tahun 1920-an memang banyak seniman dari Eropa yang pergi ke Bali untuk melukis di sana karena keunikan budaya Bali. Bonnet berdasar rasa ketertarikannya juga menganjurkan banyak seniman lain untuk pergi ke Bali. Setelah sempat berkunjung ke Pulau Nias, Bonnet tiba di Bali pada bulan Januari 1929, di mana dia kemudian tinggal dan mulai menggambar dan melukis.

Bonnet segera menyukai tari-tarian, budaya arak-arakan dan upacara adat di Bali sehingga memutuskan untuk menetap di sana. Setelah dua bulan tinggal di Tampaksiring, dia pindah ke Peliatan di sebuah paviliun yang disewanya dari seorang punggawa (kepala desa) di Peliatan. Oleh punggawa tersebut dia diperkenalkan dengan orang-orang yang terkenal saat itu di sana, antara lain pelukis Jerman Walter Spies (1895-1942) serta pangeran kerajaan Ubud Tjokorda Gede Raka Soekawati dan Tjokorda Gede Agoeng Soekawati (raja Ubud pada masa 1931-1950, meninggal tahun 1978). Mereka menjadi sahabat dekat, dan saat Spies pindah ke rumah baru di Campuhan, Bonnet menggunakan kediaman Spies di Ubud untuk mendirikan studio lukisnya di sana.

Di Bali, Bonnet kemudian bekerja dekat dengan Walter Spies yang berusia sama dengan Bonnet namun tiba di Bali lebih dulu daripada Bonnet (tahun 1927). Spies menyediakan Bonnet muda dengan fasilitas melukis yang baik dan subjek lukisan alternatif untuk lukisan mereka. Spies dan Bonnet menjadi sangat terlibat di kehidupan sosial, mereka bekerja bersama bertahun-tahun dan sangat berpengaruh pada kehidupan seni di Bali. Mereka bersama-sama mendirikan persatuan seniman Bali Pita Maha.

Rudolf Bonnet dan Walter Spies mewakili hidup ekspatriat gay Bali yang berbeda karakter dan polaritas pada masanya. Spies dikenal sangat semarak dan cemerlang oleh masyarakat Bali, sedangkan Bonnet dikenal lebih pemikir dan serius dalam menjalankan rencana-rencananya. [5]

Pengasingan oleh tentara Jepang

Setelah pasukan Jepang mendarat tahun 1942 di Hindia-Belanda, Bonnet tidak segera dipenjara seperti orang-orang Eropa lainnya. Namun tak lama setelah petugas militer Jepang baru datang di Ubud, Bonnet ditangkap dan diasingkan ke Sulawesi tahun 1943. Bonnet kemudian menghabiskan hari-hari tawanannya di perkemahan tawanan di wilayah Bolong dan akhirnya di Makassar sampai tahun 1947.

Kedatangan kembali ke Bali

Rudolf tengah menggarap lukisan "Berpakaian Sebelum Tampil". Foto karya Paul Spies, koleksi KITLV.


Setelah selesainya Perang Dunia II dan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pada masa-masa Revolusi Nasional Indonesia Bonnet datang kembali ke Ubud. Seperti orang-orang dalam komunitas Belanda di Bali yang lain, Bonnet memutuskan untuk tinggal dan meneruskan pekerjaan melukisnya. Dalam kondisi ketidakstabilan politik pada masa itu, Bonnet mengadakan pameran lukisan paska-perang pertama di Bali, di bawah bantuan pemerintahan Negara Indonesia Timur saat itu. Saat paska-perang inilah pengaruh seni Bonnet di Bali mencapai puncaknya, dengan populernya Ubud sebagai pusat seni lukis dan adanya organisasi Pita Maha yang didirikannya bersama Walter Spies.

Tahun 1951 Bonnet mencoba mendirikan organisasi Golongan Pelukis Ubud yang serupa Pita Maha namun lebih berpusat pada para pelukis di daerah Ubud. Walaupun didukung seniman terkenal Ubud seperti I Gusti Nyoman Lempad dan Anak Agung Gede Sobrat, Golongan Pelukis Ubud tak dapat mencapai kesuksesan yang sama dengan Pita Maha.

Perkenalan dengan Soekarno








"Panen Raya", lukisan Bonnet yang menjadi koleksi Presiden Soekarno di Istana Bogor

Paska masa perang Revolusi Nasional Indonesia dan diakuinya Republik Indonesia Serikat, Presiden Soekarno menjadikan Pulau Bali sebagai pulau kebanggaan dan jendela Indonesia di mata dunia. Soekarno sangat menyukai Bali sehingga dia mendirikan istana presiden di Tampaksiring yang menghadap ke sebuah pemandian Bali. Soekarno adalah seorang pencinta serius seni lukis. Bonnet mengenal presiden pertama RI tersebut karena dia sering datang ke studio Bonnet dan berbincang dengannya. Soekarno sendiri mulai menyukai lukisan Bonnet sejak pameran lukisannya di Jakarta tahun 1951 dimana Soekarno memesan lukisan-lukisan Bonnet ke Istana Negara. Tak ada yang mengetahui kenapa Bonnet tidak menggunakan hubungan dekatnya dengan Soekarno untuk mencari kemudahan diplomatik dan imigrasi, terutama setelah pengusirannya dari Indonesia oleh Direktorat Jenderal Imigrasi.

Pengusiran dari Republik Indonesia

Rudolf Bonnet terpaksa meninggalkan pulau Bali pada tahun 1957 setelah menolak untuk menjual sebuah karya lukisan tertentu kepada Presiden Soekarno yang sangat gemar mengoleksi lukisan-lukisan Bonnet. Setelah kunjungan singkat ke Italia, Bonnet pulang ke Belanda, mengumpulkan dana untuk museum yang direncanakannya di Bali. Dia kemudian pindah ke Rosa Spier House di Laren, dimana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya dengan melukis, lokakarya, dan pameran seni lukis.

Di Eropa, Bonnet menghabiskan sebagian besar waktu dan tenaganya untuk mengembangkan warisan budaya Pita Maha. Dia mengumpulkan dan meneliti koleksi-koleksi seni lukis, mengumpulkan dana untuk museum yang nantinya akan menjadi Museum Puri Lukisan yang terkenal di Ubud. Untuk museum tersebut, dia merencanakan pembangunannya, menyusun inventarisasinya, menyiapkan katalognya dan sebagainya. Untuk tujuan ini dia tetap berhubungan baik dengan Tjokorda Gede Agung Soekawati, yang mencoba beberapa kali untuk membawanya kembali ke Pulau Bali.

Izin untuk kembali dan pendirian Museum Puri Lukisan

Kondisi politik baru mengizinkannya untuk kembali ke Bali pada tahun 1972 pada masa pemerintahan Soeharto. Setelah kembali ke Bali dalam usia lanjut, dia sering menunjukkan ketidaksenangan pada generasi ekspatriat muda yang merasa telah mengenal budaya Bali.

Bonnet kembali ke Bali dengan dana tiga bulan dari pemerintah Belanda untuk menyusun inventaris museumnya dan menyelesaikan katalognya. Dia kembali ke Bali pada tahun 1973, 1975, 1976 untuk tujuan tersebut dan benar-benar menyusun koleksi Museum Puri Lukisan yang telah direncanakannya. Pekerjaannya semakin banyak memperoleh pengakuan, Bonnet banyak mendapat penghargaan dan dia menjadi ikon kesenian di kalangan masyarakat Bali.

Kematian

Dibebani usia dan penyakit, Bonnet tak pernah dapat menyelesaikan katalognya. Rudolf Bonnet meninggal dunia dengan damai setelah sebuah operasi Rumah Sakit pada tanggal 18 April 1978 di Laren, Belanda dalam usia 83 tahun. Walaupun meninggal di Belanda, pada tahun 1979 jenazahnya dibawa ke Bali untuk dikremasi di Ubud dalam sebuah upacara Ngaben yang megah bersama teman dekatnya, Tjokorda Gede Agung Soekawati yang juga meninggal di tahun yang sama. Abunya disebarkan di laut di Bali bersama abu teman dekatnya tersebut.

Kontribusi pada seni Bali

Gambar dan lukisan Bonnet selalu bersifat kiasan dengan wajah-wajah yang sering terlihat "memanjang", menunjukkan pengaruh klasik kuat dan keinginannya untuk mengungkapkan kecantikan dalam karya-karya lukisnya.

Bonnet dan Spies bersama-sama mendirikan persatuan seniman Bali Pita Maha yang mendapat kesuksesan besar dalam memperkenalkan seni lukis Bali secara internasional. Dia bersama sanggar tersebut banyak melatih para seniman muda di Bali yang membuat Ubud menjadi terkenal sebagai pusat seni lukis di Bali. Bukti dedikasi Bonnet pada masyarakat Bali dan seni mereka adalah berdirinya Museum Puri Lukisan di Ubud. Museum Puri Lukisan adalah satu-satunya museum lukisan di Ubud yang didirikan bukan oleh pengusaha seni yang kaya, namun dari kerja keras Bonnet yang juga menyumbangkan karya-karya terbaiknya untuk koleksi museum tersebut.

Lukisan-lukisan Bonnet juga dapat dilihat di Museum Neka di Ubud dan Museum Agung Rai.

Penghargaan

* 1953 - "Ridder in de Orde van Oranje Nassau" dari Ratu Juliana dari Belanda.
* 1977 - "Dharma Kusuma" dari Gubernur Soekarmen di Bali.
* 1980 - "Satyalancana Kebudayaan" dari Kedutaan Indonesia di Belanda.

Thursday 26 August 2010

Barli Sasmitawinata Maestro Seni Lukis Realistik Indonesia



BARLI SASMITAWINATA

Nama: Barli Sasmitawinata
Lahir: Bandung 18 Maret 1921
Meninggal: Bandung, 8 Februari 2007

Agama Islam
Profesi: Pelukis dan Guru
Isteri:Atikah Basari (Almarhum)
Ratu Nakisbandiah
Anak:
Drs Agung Wiwekakaputera dan Drg. Nirwati
Chandra Dewi
Ayah: RH Haroen Al-Rasyid
Ibu: Hj. Djubaedah


Pendidikan:
:: HIS (1935)
:: Studio Jos Pluimentz, Bandung (1935)
:: Studio Luigi Nobili (1935)
:: MULO (1938)

Karir:
:: Ilustrator Balai Pustaka, Sipataheonan, Algemeen Indische Dagblad
:: Ketua Seksi Seni Rupa Keimin Bunka Shidoso (1942-1945)
:: Wakil Kasi Propaganda Provinsi Jawa Barat (1945)
:: Ilustrator di Modeme Boekhandel dan Der Lichtbogen, Belanda
:: Pengajar ITB, Unpad, IKIP (UPI) dan Universitas Andalas
:: Sekretaris FS Undap (1958)

Organisasi:
:: Ketua Kesenian Pusaka Sunda
:: Ketua dan Instruktur Studio Gelanggang Karya, Bandung
Ketua Lembaga Kesenian Unpad (1959)
:: Ketua Umum yayasan Viatikara, Bandung (1960)
:: Wakil Presidium Pusat Kebudayaan Jabar (pusdaya, 1962)
:: Ketua Umum Liga Senirupawan Indonesia, bandung (1980)
:: Ketua Umum Persatuan Pelukis Cat Air Indonesia (1995)

Penghargaan:
:: Menteri Pariwisata dan Budaya RI
:: International Development Citra Awards (199)
Rumah:
Jalan Bukit Pakar Timur IV No.8, Bandung 40198
Kantor:
Museum Barli, Jalan Prof. Ir. Sutami No.91, Bandung 40152

"Penari Kipas" karya Barli

Barli Sasmitawinata
Maestro Seni Lukis Realistik Indonesia

Barli Sasmitawinata adalah seorang maestro seni lukis realistik. Pria yang lahir di Bandung 18 Maret 1921 itu menjadi pelukis berawal atas permintaan kakak iparnya, tahun 1935, Sasmitawinata, agar Barli memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, seorang pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung.

Barli lalu banyak belajar melukis alam benda dan dia adalah satu-satunya murid pribumi di studio tersebut. Di studio itu Barli banyak belajar mengenal persyaratan melukis. Barli dilatih secara intensif melihat objek karena realistik masih sangat populer ketika itu. Pluimentz sang guru, pun selalu berkata, cara melihat seniman dan orang biasa harus berbeda. Orang biasa tidak mampu melihat aspek artistik sesuatu benda sebagaimana seniman. Barli di kemudian hari belajar kepada Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Di studio ini pula Barli mulai berkenalan dengan Affandi, yang waktu itu masih mencari uang dengan menjadi model bagi Luigi. Di studio milik Luigi Nobilo itu diam-diam Affandi ikut belajar melukis.Bersama Affandi, Hendra Gunawan, Soedarso, dan Wahdi Sumanta, Barli Sasmitawinata membentuk “Kelompok Lima Bandung”. Kelompok itu dibentuk berawal dari kekaguman yang sangat dari seorang Barli dan ketiga temannya terhadap Affandi. Hubungan di antara kelima anggota kelompok akhirnya terbentuk menjadi seperti saudara saja. Kalau melukis kemana-mana selalu bersama-sama. Termasuk kesempatan perjalanan Barli hingga ke Bali. Barli di tahun 1948 pernah mendirikan Sanggar Seni Rupa Jiwa Mukti. Lalu, sepulang dari Eropa, di tahun 1958 Barli kembali mendirikan studio Rangga Gempol. Sekarang Barli memiliki Bale Seni Barli di Padalarang. Barli menyebutkan sebuah cita-cita yakni ingin punya murid yang tidak saja pandai menggambar tetapi bisa hidup bersama dengan yang lain. Barli adalah pelukis sekaligus guru. Sudah banyak mahasiswa yang dia ajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) maupun murid yang dia bimbing di sanggar seni miliknya, tumbuh menjadi seniman mandiri. Beberapa di antara mantan mahasiswa dan murid itu terkadang ada yang mengabaikan Barli sebagai guru. Namun, yang membanggakan hati dia, tokoh semacam AD Pirous tetap mengakui Barli sebagai salah seorang guru.

Selain AD Pirous, ada pula beberapa muridnya yang kini dikenang sebagai pelukis yang berkarakter, seperti (almarhum) Huang Fong. Atau, Chusin Setiadikara yang tetap memelihara bekal seni realistiknya tetapi menempuh jalan sulit untuk membuatnya menjadi seni yang terus bisa bermakna di tengah percaturan berbagai gaya dan kecenderungan seni yang baru.

Perjalanan karir lukis Barli dimulai sejak tahun 1930-an sebagai ilustrator terkenal di Balai Pustaka, Jakarta. Dia juga dipakai sebagai ilustrator untuk beberapa koran yang terbit di Bandung. Keterampilan tersebut masih berlanjut di tahun 1950-an saat dia sudah melangglang buana ke mancanegara. Yakni, ketika Barli diangkat menjadi ilustrator pada majalah De Moderne Boekhandel di Amsterdam, dan majalah Der Lichtenbogen di Recklinghausen, Jerman. Barli adalah contoh pelukis dan guru yang mendapatkan pendidikan secara baik sejak usia remaja sampai kemudian dia berkesempatan belajar ke Perancis dan Belanda. Kesempatan Barli studi sekaligus berkiprah di benua Eropa berawal di tahun 1950 tatklala dia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda untuk belajar di AcademieGrande de la Chaumiere, Paris, Perancis. Barli masih meneruskan studi di Rijksacademie voor Beeldende Kunsten, Amsterdam, Belanda, sampai tahun 1956. Karena kiprah kepelukisannya yang sedemikian panjang, kritikus seni Jim Supangkat dalam bukunya “Titik Sambung” menempatkan Barli Sasmitawinata sebagai ’titik sambung’ dua gugus perkembangan seni lukis Indonesia: seni lukis masa kolonial dan seni lukis modern Indonesia. Dijelaskan oleh Jim, di satu sisi Barli dapat dilihat sebagai meneruskan perkembangan seni lukis masa kolonial. Tetapi di sisi lain Barli merupakan bagian dari pertumbuhan seni lukis modern Indonesia yang menentang seni lukis masa kolonial itu sendiri.Pemerintah RI tampak sangat peduli atas perjalanan karir maestro seni lukis realistik Indonesia ini. Bertepatan dengan hari lahirnya pada 18 Maret 2004 beberapa karya lukisnya dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta. Termasuk dipamerkan sebuah lukisan yang Barli selesaikan hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya ke-83, berukuran lebih dari dua meter kali dua meter. Pembukaan pameran dilakukan langsung oleh Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Ardika, berlangsung sejak 18 hingga 31 Maret 2004. Bahkan, PT Pos Indonesia turut menunjukkan penghargaan yang sangat tinggi kepada seniman besar kelahiran Bandung itu. Pos Indonesia khusus menerbitkan prangko yang bergambar reproduksi lukisan Potret Diri, sebuah lukisan terkenal yang Barli buat di tahun 1974. Bersamaan perayaan ulang tahun ke-83 itu diluncurkan pula sebuah buku karangan Nakisbandiah, istri kedua Barli setelah istri pertama meninggal dunia 11 Juli 1991, berjudul “Kehidupanku Bersama Barli”. Barli pertamakali menikahi (almarhumah) Atikah Basari di Pager Ageung tahun 1946 pada saat masih berada di dalam pengungsian karena perang. Pernikahan pertama itu dikaruniai dua orang anak bernama Agung Wiwekakaputera dan Nirwati Chandra Dewi. Barli lalu kembali menikah saat usia sudah 71 tahun, kali itu dengan Nakisbandiah yang masih tetap setia mendampingi hidupnya. Hasil pernikahan Nakisbandiah sebelumnya dengan (almarhum) D Mawardi dikaruniai empat orang putri, yaitu Kartini, Sartika, Mia Meutia (meninggal tahun 1977), dan Indira. Maka, secara keseluruhan keluarga Barli memiliki 15 cucu dan enam orang buyut.

Barli berperan cukup besar menularkan ilmu kepada murid-muridnya. Entah di kampusnya mengajar ITB Bandung maupun di sanggar seninya. Barli adalah contoh pelukis dan guru yang mendapatkan pendidikan secara baik sejak usia remaja sampai kemudian belajar seni lukis ke Perancis hingga Belanda.

Di Eropa Barli memperoleh banyak prinsip-prinsip melukis anatomi secara intensif. Pelajaran anatomi, untuk pelukis sangat melihat otot-otot yang ada di luar bukan otot yang di dalam. Pernah, selama dua tahun di Eropa Barli setiap dua jam dalam sehari hanya menggambar nude (orang telanjang) saja, sesuatu yang tidak pernah dipersoalkan pantas atau tidak di sana sebab jika untuk kepentingan akademis hal itu dianggap biasa.

Barli menyebutkan, seseorang lulusan dari akademis menggambar orang seharusnya pasti bisa sebab penguasaan teknis akan merangsang inspirasi. Dia mencontohkan pengalaman saat belajar naik sepeda sulit sekali sebab salah sedikit saja pasti jatuh. Namun saat sudah menguasai teknis bersepeda sesorang bisa terus mengayuh sambil pikiran bisa kemana-mana. Melukis pun demikian, jika sudah mengetahui teknisnya maka adalah pikiran dan perasaan pelukis yang jalan.

Walau pelukis realistik Barli mengaku cukup mengerti abstrak sebab menurutnya seni memang abstrak. Seni adalah nilai. Setiap kali melihat karya yang realistik Barli justru tertarik pada segi-segi abstraksinya. Seperti segi-segi penempatan komposisi yang abstrak yang tidak bisa dijelaskan oleh pelukisnya sendiri.
Barli menyebutkan pula, pelukis yang menggambar realistik sesungguhnya sedang
melukiskan meaning. Dicontohkannya lagi, kalau melihat seorang kakek maka dia akan
tertarik pada umurnya, kemanusiaannya. Sehingga pastilah dia akan melukiskannya secara realistik sebab soal umur tidak bisa dilukiskan dengan abstrak. Menggambarkan penderitaan manusia lebih bisa dilukiskan dengan cara realistik daripada secara abstrak.
Telah Pergi

Pelukis Barli Sasmitawinata meninggal pada Kamis 8 Februari 2007 sekitar pukul 16.25 di Rumah Sakit Advent, Bandung pada usia 86 tahun. Jenazah disemayamkan di Museum Barli, Jl. Sutami , Kota Bandung. Menurut Hendra (32), Guru Gambar di Bale Seni Barli, Barli dibawa ke RS Advent pada hari ini pukul 9.00 karena muntah-muntah. Ia meninggal pada pukul 16.25 dan dibawa ke rumah duka pukul 17.30. Banyak kerabat yang berdatangan untuk melayat. Dimakamkan pada Jumat (9/2/2007) di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Sebelumnya Barli dirawat di rumah sakit selama sebulan karena sakit usia lanjut. Baru Minggu (4/2/2007) Barli pulang kembali ke rumahnya. Selama di rumah, Barli sempat beramanat agar keluarga besar Bale Seni Barli memelihara lembaga pendidikan seni tersebut. Barli juga sempat melukis. Sehari sebelum meninggal ia masih meneruskan lukisannya di kamar. Lukisan yang belum selesai itu masih belum diberi judul. Suami dari Alm Atikah Basari dan Ratu Nakisbandiah ini meninggalkan dua anak Agung Wiwekakaputera dan Nirwati Chandra Dewi.

Sunday 15 August 2010

data perupa JATIM

Data Perupa Jawa Timur
sumber by brangwetan

A. Basuki. Pelukis. Rumah: Jln Kedurus II/65, Surabaya. Telp. 031-5686864. Selama tahun 1970-1998 pernah beberapa kali pamer bersama di Jakarta dan Surabaya

A. Gusge. Pelukis. Rumah: Jln Tambak Windu 16, Surabaya.Telp 031-3764672. Aktif pameran di Surabaya danMalang.

Abdul Kadir Zaelani. Pelukis, Penyair, Surabaya. (alm) Ttl: Bangil, 27 Juni 1934. Pendidikan: SR. Aktivitas: Pameran di berbagai kota, lama bermukim di Bali. Alamat terakhir: Jl. Kedung Cowek I/12, Surabaya. 031 – 3714229

Abdul Rohim, Jl. Riau Gg Permata No. 33 Lateng Banyuwangi, 081933318550

Abraham (realisme dan surialisme)

Achmad Husaeni, Jl. Gubernur Suryo 175 Gresik, 031 – 71421232 / 085232553131

AES. Su’ud. Pelukis. Surabaya. Ttl: 29 September 1948. Aksera. Pameran di berbagai kota. Pembina Sekolah Lukis Anak-anak di Balai Pemuda. Melukis Kartun di beberapa media massa. Jl. Raya Bibis Karah 61 Surabaya.

Agoes Dalboe Soe, Jl. Darsono Barat No. 7 Rt 2 Rw 10 Batu, 081805178866

Agung Pramono. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya 16 Juli 1972. Pameran beberapa kali, Komunitas Arek Pakis. Jl. Pakis Sidokumpul I-25 Surabaya.

Agus Kemas (hijrah ke Sumenep)

Agus Pujiyuwono. Seni Rupa, Mojokerto. Ttl: Sidoarjo, 17 agustus 1960, Staf Subdin Seni Budaya, pendidikan SMA, Pembina Seni Rupa anak – anak di Kab. Mojokerto, Desain Busana Mojopahit, Mendesain busana tari dan property. Sebagai pemusik kirap prajurit nusantara Th. 2003 dan 2004. Sanggar Seni Ardipeni Kab. Mojokerto – sekarang. Alamat: Jl. Arwana D.47 Perum. Sooko Indah Mojokerto

Agus Salim. Jl. P Sudirman Gg. IV / 33 Batu. 08155510098

Agus Suyanto, Jl. Pulosari III K 61 A Surabaya, 031 – 71577142 / 031 – 60200831

Agus Yusuf. Ds Sidomulyo Rt 20 Rw 05 Kec Sawahan Madiun, 0351 – 496536 / 085856245788. Email : agusyusuf_eks@yahoo.com

Ahmad Mahzumi, Jl. Karang Rejo Sawah Gg 12 No. 19 Surabaya. 031 – 8292673 / 08883531624

Ahmad Miftahul Fauzi, Jl. Lidah Wetan Gg VII / 7 Surabaya, 085230656534

Ahmad Susanto, Jl. Perumahan Rakyat No. 4 Garum Blitar 66182, 0342 – 561514 / 08175248263

Akuat Pribadi (ekspresionisme)

Ali Taufan, Jl. RA Mustika 31 B Tebel Timur Gedangan Sidoarjo, 031 – 8915006 / 081938042910

Amang Rahman Jubair, Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 21 November 1931. Akademi Seni Rupa (Aksera), Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan Bengkel Muda Surabaya (BMS) tidak dapat dilepaskan dari peranan penting Amang Rahman. Pameran tunggalnya yang pertama tahun 1974, Pameran bersama sejak tahun 1966, termasuk di Arab Saudi, Malaysia, di Perth, West Australia, Brunei Darussalam, dan di Jordania. Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain tahun 1985 : Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai seniman berprestasi dan Tahun 1989 : Penghargaan dalam Biennale Dewan Kesenian Jakarta. Penghargaan Gubernur Jatim (2001). Alamat (keluarga): Jl. Kalikepiting 11.B. Surabaya.

Amdo (Bambang Widodo). Pelukis, Surabaya. Ttl: 3 Juli 1960. STSRI “Asri” Yogyakarta. Aktivitas: Pameran lukisan di berbagai kota, menggarap pertamanan dan dekorasi. Karya – karya Tradisional “ETNIK” Ornamen. Guru Seni Lukis SMSR. Organisasi: Ketua Aliansi Seni Surabaya. Alamat: Jl. Kupang Krajan VII/49, Surabaya. 031 – 5466080, 712484

Amir Kiah. Seni Rupa, Teater. Surabaya. Ttl: Kupang (NTT) 16 Agustus 1952. SMA. Aktivitas: Mulai belajar melukis 1972, kemudian teater di PPIA dan Bengkel Muda Surabaya. Prestasi: Sebagai penata artistic drama kolosal 10 Nopember memperingati Hari Pahlawan, Penata artistic untuk produksi teater BMS, Teater Surabaya pimpinan Basuki Rahmat. Organisasi: Bengkel Muda Surabaya. Alamat: Jl. Bagong Ginayan VIA/11, Surabaya. 031 – 5454120.

Anang Timoer. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 21 Oktober 1955. Otodidak. Aktivitas: 1974 – 1980 : Menggeluti Dunia Teater (T. Kerikil), 1974 – sekarang Menjadi pelukis dan berpameran di berbagai kota di Indonesia. Karya: Mulai 1976 telah menghasilkan ratusan karya seni lukis dan telah dikoleksi oleh beberapa kolektor (seni) baik didalam maupun luar neger, galeri, dll. Prestasi: Penghargaan 10 karya terbaik Forum Perupa Muda Surabaya Tahun 1986. Organisasi: Mendirikan forum Perupa Muda Surabaya 1985, Mendirikan Himpunan Pelukis Surabaya 1991 – 1992. Alamat: Jl. Gembong IV/10, Surabaya. Telp. 031 – 3712906

Andhie L. Hamsan, pelukis, Surabaya. Ttl; Surabaya, 8 September 1959. SMA. Staf Emmitan Gallery Surabaya. Jl. Banyu Urip Kidul II-31 Surabaya, 031.5632917, 081.8395721.

Andi Ananta, Jl. Wonosari Kidul No. 127 Surabaya, 081553070653

Andi Hartana, Jl. Ngasinan 03 / 01 Jetis Ponorogo, 0816685603 Tolong edit, menjadi : Andi Hartana, Kalipakis 109 Tirtonirmolo Yogyakarta Indonesia 55181, 0816685603


Andi Prayitno, Jl. Mastrip Kebraon II Sadewo Utara Sawah Balas Surabaya, 031 – 5470861 / 7664097 / 081357617980

Anthony Wibowo, pelukis, Malang. Ttl; 16 Agustus 1946. Pernah menjadi pengurus Dewan Kesenian Malang. Danau Sembuluh I, C 1-13. Sawojajar, Malang. 0341.719205.

Arief Fajar Harsanto, S.Pd, Jl. Karangrejo sawah 19 / XII Surabaya, Ngrayung Rt 11 Rw 05 Gandusari Trenggalek, 031 – 8292673 / 08883531624 / 0355 – 811034 / 08563385324, Email : fajar_multimedia@yahoo.co.id / blz@gcf.co.id

Arief MF, Jl. Prambanan No. 17 Blitar 66133, 0342 – 804109

Ariek Arifin, Jl. Simpang Darmo Permai Utara IV / 12 Surabaya, 031 – 7313528 / 70781378 / 081703700077

Arifin Hidayat. Pelukis, Surabaya. Jebolan Aksera, ahli pertamanan. Lukisannya semula realis, kemudian dekoratif ekspresif. Alamat semasa hidup: Sono Indah II/36. Surabaya

Aripin Petruk. Seni Rupa Instalasi, Surabaya. Ttl: Surabaya, 14 Desember 1959. SMA. Aktivitas: Seni lukis, seni rupa, dan tata artistic. Karya: Seni Instalasi dan karya – karya seni rupa yang telah dipamerkan. Organisasi; Teater Nol, freelancer. Alamat: Karang Menjangan 105 Surabaya. Telp. 031 – 70166926

Ars Dewo Depe, seni rupa, Surabaya. Ttl: Bandung, 17 Februari 1974. S-1 STISI Bandung. Karya: Blip Art Axhibition, Blenk Art Exhibition. There is Nothing Exhibition. Alamat: Rungkut Tengah I.A-24 Surabaya, telp: 8493074.

Bambang AW, pelukis, Malang. Ttl: Banyuwangi, 2 Desember 1958. Sarjana Ekonomi. Belajar melukis di Sanggar Amora Banyuwangi, pameran di berbagai kota. Jl. Sumbing 11 Malang. 0341.8531103

Bambang Irwanto, Jl. Perumnas Mojopurno Blok C/6 17 Madiun, 0351 – 7832829 / 0818342936

Bambang Tri E.S, pelukis, Sidoarjo. Ttl: Madiun, 20 Pebruari 1963, S.1 Seni Rupa, Pameran Seni Rupa Th. 1982 di berbagai kota, Mengajar Kesenian, Menjadi juri di berbagai Even Lomba, Berkarya terutama bidang seni / lukis, juga menulis beberapa cerpen. Karya terbaik dalam lomba lukis mahasiswa Th.1984 ( Porseni ). Pengurus Dewan Kesenian Sidoarjo, Paguyuban Pelukis Sidoarjo. Alamat: Pondok Buana Kav. Q – 35, Sidoarjo, 031 – 8949594, 081 – 55248833, 031-71551657.

Bangun Asmoro, Jl. Simo Angin – Angin Wonoayu Sidoarjo, 031 – 8790422

Bani Amora, pelukis Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 3 Maret 1942. Otodidak. Sanggar Amora. Jl. KH. Wahid Hasyim 49 Genteng, Banyuwangi.

Benny Wicaksono. Seni Rupa, Surabaya. Ttl: Probolinggo, 25 Maret 1973. Wiraswasta. Perguruan Tinggi. Aktivitas: Pembangkitan apresiasi masyarakat terhadap seni rupa kontemporer. Karya: Video art, instalasi video, performaence video karya drawing, grafis, lukis. Alamat: Jl. Medayu Selatan D-30, 031.870.3689 ®, 841.3206 (K).

Boedi Widodo. Guru Seni Rupa, Situbondo. Ttl: Sidoarjo, 2 Oktober 1960, Sarjana (S1) Seni Rupa. Guru seni lukis di SMA 2 Situbondo mulai Th. 1986, Ketua Sanggar lukis Pelangi Situbondo, Mulai Th. 1986 aktif dalam segala kegiatan seni lukis, Th. 2000 sebagai Pengurus Biro seni lukis Dewan Kesenian Situbondo, Aktif berkarya seni lukis dari Th. 1980 – sekarang, Th. 2002 mendapat penghargaan berupa medali perunggu dari Presiden Megawati atas pengabdian ± 15 Th dibidang Pend. Kesenian, Sanggar lukis Pelangi, Biro seni lukis Dewan Kesenian Situbondo. Alamat: Jl. Anggrek Gg. II.A No. 8 Situbondo

Bondan Widodo, Sanggar Harapan Radio Mahardika FM. Jl. Kalimantan No. 1 Blitar 081334729475

Brong, Jl. Kyai Mojo No. 23 Taman Sari Sambit Ponorogo, 0352 – 313427 / 081933197318

Catur Hengki K, Jl. Wisma Lidah Kulon Blok Y No. 16 Surabaya 60213, 031 – 7535197 / 085850331213

Cecep Kurniawan, Jl. Raya Cerme Lor No. 4 Cerme Gresik, 031 – 7992518 / 031 – 71037729, Email : bintangputihadu@telkom.net

Chairul S Sabarudin (Iroel). Jl. Genuk Watu Barat No. 95 Malang 65122- 0818539992

Chien Pang L. Surabaya. Lahir di Surabaya tahun 1941. Pendidikan : Sejak 10 tahun belajar Chinese Painting di bawah bimbingan ayahnya sendiri dan kemudian mendapat bimingan dari beberapa pelukis diantaraya Mr. Won Tok Fong (Pelukis chinese Painting). Mr. Chang Le Ou (alm).tahun 1960 belajar disekolah seni CHANA Surabaya. Pengalaman : Tahun 1971 mencari pengalaman ke Asia Tenggara. Dari tahun 1979-1994 banyak mengikuti pameran bersama dan tunggal, di Denpasar, jakarta dan luar negri. Tahun 1994 termasuk finalis dalam pameran All Media Competion yang diadakan oleh ARTIST MAGAZINE di Cincinati, Ohio-USA. Dan pada tahun 1995 mendapat ucapan “SELAMAT” The Committe of The World Overseas Chinese Artist Institute yang mana salah satu dari karyanya pada likisa “Fun In The Meadow”terpilih dalam Global Overseas Chinese Painter’s Art Works Collection yang diselenggarakan oleh Editorial board of Paintin Research Institute, Institut seni cina, Beijing. Tercatat tahun 2002 dan 2003 dalam pameran seni lukis Chinese Painting dan Grafis di Nanjing.

Choirudin, Jl. Raya Balas Klumprik Rt 1 Rw 1 No. 58 Wiyung Surabaya, 031 – 71871330 / 08179381115

Danang Sujatmiko, Jl. Raya Kuningan No. 27 Rt 01 Rw 04 Blitar, 081333437789

David Sutjahjono (Yoney), Jl. Mulyosari Baru Kav 6 Surabaya 60112, 031 – 5910050 / 0817301152

Dedy Hermansyah Jl. Prof. Moh. Yamin 2A / 36 Malang 65118, 0341 – 351053 / 08123326303

Dewi Jasmine, Jl. Irian Jaya No. 2 Malang, 0341 – 320861 / 081333343389

Dian Krisna Brata, pelukis, Surabaya. Ttl; Surabaya, 15 Januari 1978. SMA. Sanggar Lukis SMSR. Pameran lukisan beberapa kali. Adhikarya Terbaik SMSR Surabaya. Kosmubaya. Jagir Sidoresmo VIII-44.C Surabaya. 031.8475638, 081.803296647.

Didi Tirtasari, Jl. Pakis Tirtosari XIV / 22 Surabaya, 031 – 71030988

Din To Jay Jl. Flores No. 8 Kembang Arum Sutojayan Blitar, 081334592323. Email : dintojay@yahoo.com

Djoko Sutrisno, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Nganjuk, 10 Juli 1963. Jl. Bengawan Gang Kenanga 35, 0333.428541

Dodi Subagijo, pelukis, Surabaya. Ttl; Surabaya, 25 September 1976. SMA. Pameran tunggal di DKS. Juara I Lomba Kreativitas Anak Surabaya. Komunitas Seniman Muda Surabaya (Kosmubaya), Dewan Kesenian Sidoarjo. Kedung Tarukan Baru III.C-5 Surabaya. Perum…. Sidoarjo. 0816506435.

Dodik Hartono, Jl. Gubeng Kertajaya V B / 39 Surabaya, 031 – 5039018 / 031 – 71463758

Drajat Sigit Astono (S Drajat), Jl. Kebalen Wetan VI/10 Rt 04 Rw 02 Malang. 0341 – 331695 / 081333425200

Drs. R. Bambang Gatot Soebroto (Gatsu) Jl. Hidrodinamika II / T – 29 Perum Dos ITS Surabaya 60111. 031 – 5991289 / 0811372637. Faks : 031 – 5996972. Email : b_gatot_s@yahoo.com

Dukan Wahyudi. Jl. Karang Menjangan No. 45 Surabaya. 031 – 5990772 / 031 – 70675249 / 081332394477

Dwi Warno, Jl. Jend. Sudirman No. 5C ex Kolam Renang Purbaya Madiun

Dwijo Sukatmo. Pelukis, Surabaya. Lahir di Surabaya. Lukisannya realis, abstrak dan kemudian impresionisme, banyak tema-tema filsafat kehidupan. Penghargaan Biennale Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (1989), Penghargaan Gubernur Jatim. Pameran di beberapa negara. Alamat: Tenggilis Lama Surabaya.

Eddy Dewa Pawang Jenar Iguh Panuluh. Jl. Argo Pegat Rt 03 Rw 02 Ds Ponggok Kec Ponggok Blitar. 0342 – 555219 / 08125225589

Eddy Purwanto, Jl. Areng – Areng Raya No. 6 Rt 1 Rw 1 Dadaprejo Junrejo Batu, 0341 – 460553 / 081333238009

Edi Fals, Jl. Lidah Wetan 6 – 7 / Musholla No. 11 Surabaya, Jl. Sultan Agung 03

Edi Supriyanto, Jl. Pandugo Praja I / 13 Rungkut Surabaya, 031 – 8711032 / 081330553587, Email : ed_kaligrafi @yahoo.com

Eko E Swan Setiawan, Jl. Pakis Gunung I No. 48 A Surabaya, 031 – 5664912 / 081803192097

Ellyezer, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 30 November 1974. Otodidak. GPDI Bangorejo, Pesanggaran, Banyuwangi.

Ema Sujalma (Eminx), Jl. A Yani 05 Kasiyan Pohkecik Dlangggu Mojokerto 61371. 0321 – 510165. Email : sujalma@gmail.com

Erick KW, pelukis, Banyuwangi. Ttl; 2 November 1974. Otodidak. Silir Agung RT 03/02 Pesanggaran, Banyuwangi. 0333.711603

Erwin Budianto, Jl. Kebraon III Gg Juwet 39 B Surabaya. 085648243984

Eryn Irsa Ningtyas, Ds Sudimoro Megaluh Jombang, 0321 – 888970 / 085232659007

Faizin, pelukis, Banyuwangi. Ttl; 27 Oktober 1973. Otodidak. Finalis Phillips Morris Art Award 1999. Jl. Merpati 14 RT 12/02, Genteng Kulon, Banyuwangi. 0333.847608, 081.23259633

Farid Ma’ruf, Jl. Kapas Lor Wetan III / 27 Surabaya, 031 – 3763268 / 08123265925

Gito Kabasa. Lukis, Surabaya. Ttl: Surabaya. SMP. Aktivitas: Berteater selama 10 tahun, kemudian beralih ke seni rupa. Alamat: Bendul Merisi Utara VIII-24. Surabaya.

Guruh Prima Aksara, Jl. Belakang Gedung LSD No. 164 Rt 05 Rw 01 Wotsogo Jatirogo Tuban.

Gusar Suryanto, Ds Ngimbangan Rt 29 Rw 08 No. 78 Mojosari Mojokerto, 0321 – 596671 / 081553593670

Hadi Sucipto Jl. A Yani No. 34 Belahan Tengah Mojosari Mojokerto, 0321 – 593601 / 0321 – 7299244, Email : chak_chip@yahoo.co.id

Hadi Supranoto, (Pran HD), pelukis, Banyuwangi. Ttl; Tulungagung, 9 Juli 1958.

Handoko Eshawe, Jl. Madiun II No.11 GKB Gresik. 031 – 3955770 / 3982641 / 081330714449. Email : handeshawe@telkom.net

Hardjono W.S. Lahir di Bondowoso, 11 Maret 1945 (?). Pematung dan pelukis realisme dan ekspresionisme, penyair dan sutradara teater anak-anak. Penghargaan Gubernur Jatim, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto (DKKB). Alamat: Desa Jatidukuh, Gondang, Mojokerto.

Hardono Jl. BTN Pejaya Anugerah F – 22 Kramat Jegu Taman Sidoarjo- 031 – 7886016 / 081330341472

Hari Matrais. Almarhum. Pelukis, namun lebih banyak ke teater. Penghargaan Gubernur Jatim.

Hariadi. Pelukis, Sidoarjo. Dosen seni rupa Universitas PGRI Adhi Buana (Unipa) Surabaya. Alamat: Perum Sedati Asri Blok Q-11, Sedati, Sidoarjo.

Harris Asito, Jl. Perumda Deket VIII / 12 Lamongan. 0332 – 323461 / 081330564287

Harryadjie BS (Bambang Hariaji, Bambang Thelo), Pelukis, Sidoarjo. Ttl: Jakarta, 25 September 1945. Aksera. Pameran di berbagai kota. Pernah aktif menyelenggarakan acara kesenian (pameran lukisan). Pameran tunggal dua tahun sekali. DKS, DK Sidoarjo. Perum Sidokare Indah A-i No. 1 Sidoarjo. 081.75210920.

Hartono. Jl. Ngembeh Rt 08 Rw 02 Dlanggu Mojokerto, 0321 – 7229189 / 085648075163

Haruman Huda, Jl. Kol Sugiono No. 23 Tukang Kayu Banyuwangi. 08179671167

Hasan Busro (hijrah ke Jakarta)

Hasan, Jl. Penanggungan No. 47 B Kediri, 0354 – 7004461

Hening Purnamawati. Pelukis, Sidoarjo. Ttl: Cimahi. Sejak lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1987, langsung masuk ke Surabaya dan menggelar pameran tunggal di Pusat Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA) tahun 1988. Sejak itu pameran demi pameran diikuti dalam skala lokal, regional hingga keliling dunia. Penghargaan kali pertama diperoleh tahun 1981 dari ASRI Yogyakarta, penghargaan karya terbaik seni lukis dari ISI tahun 1987, dan 10 karya terbaik seni lukis Forum Perupa Muda Surabaya (1989). Sementara dalam kompetisi seni lukis Indonesian Art Awards versi YSRI – Phillip Morris tahun 1994, karya Hening tercatat dalam 10 besar. Dua tahun kemudian (1996) penghargaan karya terbaik. Juga sebagai Tokoh Populer Berprestasi Jawa Timur dalam bidang seni lukis dari Surabaya Enterprise Harian Surabaya Post (1996), Penghargaan dari Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya RI (1998). Penghargaan Gubernur Jatim 2003.

Herman Aswindra Kosasih, Jl. Raya Barat No. 63 Lodoyo Blitar. 0342 – 442460 / 085646332366

Heru Kuntoyo, Jl. Merpati No. 68 Madiun, 0351 – 492481 / 081335427849

Hiannanta Jl. Pelb. Tanjung Perak No. 193 Rt 05 Rw 01 Kel Bakalan Krajan Sukun Malang, 0341 – 808623 / 08881410339 / 0818769051

Huang Fong, Banyuwangi.

Huang Fong, pelukis, Banyuwangi. Lahir di Genteng, Banyuwangi 14 April 1936. Belajar melukis pertama kepada Tan Kiauw Tek, yahun 1952 di Surabaya. Kemudian di teruskan dengan belajar pada Nurdin BS. Pernah jadi mahasiswa luar biasa IKIP Seni Rupa di Surabaya. Banyak belajar kepada para pelukis senior, diantarnya Affandi yang dikenal dekat tahun 1968 di Bali. Pengalaman : Salah satu pendiri sanggar Kamboja, Bali, ini telah dari 30 kali pameran kolektif dan 10 kali pameran tunggal sejak 1961. Pernah pameran di Taiwan, Korea Selatan sampai Australia, selain di kota-kota besar di Indonesia.

Ilyasin, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 4 Agustus 1973. ISI Jogjakarta. Jl. Widuri Gg Anggrek 24 Banyuwangi.

Imam Sucahyo. Jl. Lukman Hakim Gg Jambu No. 126 Rt 03 Rw 01 Kel Kebonsari Tuban 62317. 0356 – 326007 / 085649480491

Indra H. Yanti, Jl. Pakis gunung II A – 24 Surabaya, 031 – 71650310

Istoyo, Jl. Sono Indah IV / 1 Surabaya 60189, 031 – 72167490

Ivan Hariyanto. Pelukis, Surabaya. Ttl: Banyuwangi, 18 Nopember 1955. STSRI ( ASRI Jogyakarta ) 1975 – 1981. Aktivitas: Sejak Th. 1975, Pameran bersama di berbagai daerah : Jakarta, Bandung, Asean, Surabaya, Bali, Lombok, Jogya terlibat dalam berbagai aktivitas kesenian yang lain, seminar, diskusi, dll. Karya: Sejak Th. 1975 telah menghasilkan karya kurang lebih ratusan karya seni lukis dan karya – karyanya telah tersebar di berbagai kolektor ( seni ), galeri, museum, baik dalam maupun luar negeri. Prestasi: Seniman berprestasi Th. 2000 di Hotel Mulya Jakarta. Organisasi: HIPBAYA (Ketua), Ketua Presidium DKS (2004 – 2007), Ketua rumah data & Informasi Seni Rupa Jawa Timur (Lembaga Nirlaba). Alamat: Jl. Ngagel Tirto II/8, Surabaya. 031 – 5043543, 5454120

Iwan Han, Jl. Bawean Gg Melati No. 10 Sukowedi Banyuwangi, 0333 – 420189

Iwan Yusuf, Jl. Ngagel Jaya Selatan Gg I No. 16 Surabaya, 031 – 71032203

Jamaluddin NS. Jl. Raya Mulyorejo No. 82 Sukun Malang. 081555848122

Jansen Jasien, Jl. Tambak Rt 03 Krian Sidoarjo, 031 – 78976611 / 08883522382

Jarwoko, Jl. Dukuh Kupang Timur XIX / 1 Surabaya 60256, 031 – 70838248 / 5683753 / 081 – 615388947

Joko Prayogo, Jl. Sepanjang Asri Blok D No. 22 – 23 Rt 12 Rw 06 Taman Sepanjang Sidoarjo, 081330243624

Jumartono. Jl. Basuki Rakhmat, Rangge Gg. V / 16 Lamongan. Jl. Sunan Giri No. 25 Lamongan, 085646206956

Kenyut, Djunaidi. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 11 Maret 1979. SMSR Surabaya. Aktivitas: Organisator Th.2005 Pameran Seni Rupa (Dulur Mojokerto Menyapa 3), Pameran Tunggal “SINAU” di Surabaya, Pameran Seni Rupa “AMAL 2005” di rumah dinas Kapolwil Kediri. Karya: Teater dan Karya Rupa (Lukisan, mixed media, kriya, patung). Prestasi: Juara 2 lomba grafitti di FKG – UNAIR Th. 2002. Organisasi: Teater API Indonesia, Teater Sakit, Seni Rupa Loro, Galeri 66, Surabaya. Alamat: Jl. Banyu Urip Jaya I/48.a, Surabaya. 081 – 55134313

Khairul Suya, Jl. Sono Indah 3 / 9 Rt 03 Rw 03 Kel. Sonokwijenan Surabaya, 031 – 60485505
alamat baru : jl. sememi jaya baru surabaya ( belakang SMU 11 Surabaya )

Koeboe Sarawan, pelukis, kota Batu. Ttl; Malang, 29 Juni 1961. ISI Jogjakarta. Jl. Darsono Barat XII/27 Kota Batu. 0341.592402.

Koko Mozes, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Medan, 19 Juni 1970. Otodidak. Jl. Gatot Subroto 119 Ketapang, Banyuwangi. 0333.423573

Krishna Mustajab (1931 – 1987). Pelukis, Surabaya. Ttl: Mojokerto, 4 Desember 1931, Disamping sebagai pelukis, menulis puisi, gemar fotografi, senang berorganisasi. Pameran tunggal lukisan tahun 70-an, dan terus rutin termasuk pameran di Washington DC, Maryland dan Buffalo New York AS. Beberapa kali pameran foto seni sejak tahun 1978 termasuk dalam slides yang diputar di Art Centre, Wisconsin, Madison, AS. Menulis puisi, sejak tahun 1951, antara lain dalam kumpulan puisi Api Sunyi (1973) dan Sajak adalah Sukma Sejati. Sajak-sajaknya juga dimuat dalam kumpulan puisi karya penyair-penyair Washington sebagai wakil penyair Asia Tenggara, dalam buku Out Side The Museum. Disamping itu dia juga menulis cerpen dan esei kesenian, yang dimuat di banyak media massa. Mendapat Penghargaan Gubernur Jatim Tahun 2000. Alamat terakhir: Jl. Cimanuk 2 Surabaya.

L. Mintardja. Lahir di Surabaya 1934. Pendidikan : Darah seninya mengalir dari ayahnya seorang kaligrafi terkenal di Surabaya. Sejak kecil mendorongnya untuk menekuni seni lukis dengan belajar pada guru pelukis Kwee Ing Ling pada tahun 1950. Pengalaman : Tahun 60’an beberapa kali mengikuti pameran lukisan bersama di Jakarta. Tahun 70’an beralih ke grafis design dengan media cetak, banyak menangani design packaging dan iklan. Namun kegiatanya melukis tidak pernah lepas dari kehidupanya. Bahkan kini seni lukis sudah menjadi tangung profesinya. Beberapa tahun ini sering pameran bersama di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Lukisannya banyak dikoleksi oleh kolektor dari Jakarta, Surabaya, Bali serta mancanegara.

Labiqoh Az Zahroh ( Labiq ), Jl. Raya Caru No. 2 Pendem Junrejo Batu, 085646311194

Liem Keng. Lahir di Tanggukangin, Sidoarjo. Pelukis sketsa yang bernuansa ekspresionis, dengan warna hitam putih dan media tinta yang kuat sekali. Penghargaan Gubernur Jatim 2006. Alamat: Jalan Undaan Kulon 149 Surabaya.

Liem Sing Kiem. Lahir di Surabaya. Pendidikan : Belajar melukis di yayasan Seni lukis “CHANA” Surabaya. Mendapat bimbingan pelukis Sen Pao di Bali. Pengalaman : Delapan Pameran bersama : Temu Ragam Sembilan Pelukis (Bank Umum Nasional), Pameran Akbar Seni Lukis (Hotel Presiden Jakarta), Komunitas Seni Lukis Surabaya (Hotel Hyatt Reency), Jambore Seni Lukis Surabaya (Galery Surabaya), Kepedulian Sesama pelukis (Galery 678 Jakarta), Pelangi Nusantara I (Garden Palace Hotel), Putri Art Galery (Malang), Puisi Nusantara (Garden Palace Hotel) dan di berbagai tempat peresmian/Pembukaan gedung.

Limton Lanur, Jl. Bibis Tama 1 / 9 Tandes Surabaya, 031 – 7457290

M Djuhadi Djauhar. TEGES ART. Jl. Wilis No. 186 Rt 01 Rw 01 Ds Pranggang Kec Plosoklaten Kediri 64175. 081555788837

M S Arifin Jl. D Bratan VII E1 C – 08 Sawojajar Malang. 0341 – 724127 /081334408778.

M. Daryono. Perupa, Surabaya. Ttl: Jakarta 26 Januari 1933, M. Daryono meninggal dunia tahun 1992. Juga dikenal pematung. Karya: Patung kepahlawanan di Surabaya, diantaranya, patung Gubernur Soeryo. Tahun 60-an bersama sesama seniman, Daryono aktif melakukan gerakan membendung pengaruh komunisme yang waktu itu merajalela. Organisasi: Sanggar Angin, Pendiri Akademi Seni Rupa Surabaya (Aksera), wakil ketua DKS, ketua Lembaga Pengembangan Seni Rupa (LPSR) “Aksera”, dosen STKW Surabaya. Alamat terakhir: Perumnas Manukan Surabaya.

M. Thalib Prasojo. Perupa, Sidoarjo. Ttl: Bojonegoro, 17 Juni 1936. Alumnus Aksera. Dikenal juga paranormal dan Kejawen. Pelukis sketsa yang rajin. Lukisannya mengawinkan budaya Islam dan Jawa. Organisasi: Dewan Kesenian Surabaya. Dulu dikenal sebagai pematung, dengan beberapa karya monumen yang telah dibuatnya, termasuk pesanan Korem 084 Surabaya dan Akabri Laut. Belakangan, dia juga terlibat dalam pembuatan Monumen Surabaya di kawasan Tugu Pahlawan. Prestasi: Penghargaan Gubernur Jatim 2005. Penghargaan Budaya Pusat Lembaga Kebudaaan Jawi (PLKJ) Surakarta (2005). Alamat: Taman Erlangga V, Celep, Sidoarjo.

M. Toyib. Pelukis, Surabaya. Ttl: 10 Juni 1949. SMA. Melukis, seni kriya, patung kayu, pameran seni rupa di beberapa kota. Kedung Sroko Gg Buntu 8 Surabaya.

Makhfoed. Pelukis, Surabaya. Ttl; Surabaya, 10 Mei 1942. Aksera. Lukisannya cenderung surealisme dengan tema dominan alam kehidupan ala “Miro”. Sejak 1968 melukis, pameran bersama, pameran tunggal, di berbagai kota. Karya “Perjalanan 64” terpilih dalam buku Poetry and Art (Maybank Malaysia), Penghargaan International Profesional of the Year dari IAF (2004). Yayasan Pengembangan Kesenian Surabaya Aksera. Manukan Rejo I.E-2. Surabaya. 031.7407329.

Marsam. Pematung, relief, lukisan. Sidoarjo. Ttl; Madiun, 12 April 1951. STM. Pekerja seni patung, relief, lukisan, sejak 1970. Sanggar Tunjung Seto. Perum JIP G-11, Jatikalang, Krian, Sidoarjo. 031.7888223.

Maruto Septriono, Jl. Perum Karang Duren Permai S – 8 Pakisaji Malang 65162- 08179625362

Mas Rahmat, Jl. Kedungsroko 6 / 7 Surabaya, 031 – 5027067 / 081331030978

Masdibyo, pelukis, Tuban. Ttl; Pacitan, 7 September 1962. IKIP Negeri Surabaya. Pameran di banyak kota, keliling ASEAN, 10 Karya Terbaik Forum Perupa Muda Surabaya, nominasi terbaik pameran Kompetisi Pelukis Muda CCF Bandung. Jl. Merapi B-1, Puri Indah, Tuban.

Masmundari. Pelukis Damar Kurung, Gresik. (Meninggal dunia 2006) Damar kurung dan Masmundari adalah asset berharga bagi Gresik dan Jatim, dia diundang kemana-mana, pameran dalam berbagai kesempatan. Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota, membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota, anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik. Masmundari hanya memiliki satu anak, satu cucu, masih terus melukis hingga menjelang meninggal dunia. Lampion damar kurungnya ada yang terbuat dari fiber dengan tulang kayu, bukan lagi kertas dan bambu. Termasuk juga lukisan (gaya) damar kurung yang sudah dikemas seperti lukisan pada umumnya. Prestasi: Penghargaan Gubernur Jatim 2002. Alamat: Jl.Gubernur Suryo VIII no 41.B Gresik.

Mei Ling, Jl. Ksatrian No. 6 Karang Pilang Surabaya 60221, 031 – 71500564 / 085231168997

Moch Rois Asyari. Perupa, Pasuruan. Ttl: Pasuruan, 26 Juni 1958. STKIP Pasuruan. Pendiri Sanggar Seni Asri, pengurus Seniman Golkar Jatim di Pasuruan, pengurus Dewan Kesenian Kota Pasuruan, juri tetap Lomba Lukis Anak. Tahun 1984: Nominasi Lomba Lukis Mahasiswa, 1996: Nominasi Lomba Lukis Poster se-Jatim, 1999: Piagam Penghargaan Menteri Kependudukan dan UNFPA, 2000: Nominasi 10 Lomba Lukis ASEAN. Organisasi: Wahana Krespa, Sekarjati, DKP. Jl. KH. Hasyim Asyari 7, Kel. Krampyangan, Kec. Bugul Kidul, Pasuruan.Telp. 0343.426101

Moch Syafi’i (Ambon). Seni Rupa, Surabaya. Ttl: Surabaya, 25 Desember 1970. STM. Aktivitas: Terjun di kesenian sejak 1989 hingga sekarang, Pameran di Surabaya dan Surakarta. Karya: Turut mengawaki festival seni Surabaya tiap Tahun dan membantu artistic desain stage Surabaya Solid 3 Lokasi 2005. Organisasi: Penggagas / Pendiri Kosmubaya ( Komunitas Seniman Muda Surabaya ).Alamat: Jl. Kembang Kuning Mulyo III/17, Surabaya. 081 – 7336055, 0888 – 3535947.

Moeljono, Perupa, Tulungagung. Alumnus seni rupa ISI ini lebih suka membina anak-anak desa untuk “berbicara” dengan bahasa gambar. Kesenian Unit Desa (KUD) adalah konsepnya memberdayakan masyarakat desa melalui kesenian. Bahkan di lingkungan aktivis NGO, lelaki ini pernah mendapat penghargaan dan menjadi anggota (fellowship) Ashoka tahun 1987 atas kegiatannya dalam seni rupa penyadaran. Sementara di percaturan kesenian, nama Moeljono telah diakui sebagai asset nasional. Dia banyak diundang ke mancanegara untuk pameran maupun berbicara di forum seminar.

Moh. Totok Hartono, Jl. Sumbersari Gg 6 No. 17 A Malang, 085646365215

Mozes Misdy, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 14 Desember 1941. Otodidak. Jl. Gatot Subroto 119 Banyuwangi. 0333.423573, 081.8225091

Muhajir, Ds Sidorejo Kec Wungu Madiun, 0351 – 481291

Muhammad Basuki, PR. Permata Candi Loka M4 / 26 Sidoarjo, 031 – 8057842

Muit Arsa, Jl. Rungkut Tengah III A / 15 A Surabaya, 031 – 8493767 / 08121638763

Nanda Wahyu Anandita, nandawahyu@yahoo.com

Nomo Dwi Atmoko, Jl. Mojo III D / 16 Surabaya. 031 – 5935221 / 081332210255

Nonot Sukrasmono, Pelukis, Guru Seni Rupa. Surabaya. Ttl: Surabaya, 16 Desember 1966. S-1 Seni Rupa. Aktivitas: Pameran di berbagai koat, 1986 Guru Kesenian, dosen luar biasa dan pembimbing sanggar lukis. Karya: Lukisan, Buku pelajaran Kesenian SMP_SMA. Prestasi: Wakil Jatim Peksiminas (Surakarta dan Bali). Juara IV Tingkat Nasional. Organisasi: Aliansi Seni Surabaya, DK-Jatim, Bengkel Muda Surabaya. NU Jatim. Alamat: Villa Yasmine Sidoarjo.

Nur Fatoni Jl. Kawisto IIA Deket Permai Lamongan. 0322 – 323550 / 322966 / 085257091652

Nurdiyanto, Jl. Beton 2A No. 17 Perum Pongangan Indah Gresik, 081357296007

Nuzurlis Koto. Perupa, Surabaya. Ttl: Bukittinggi, Sudah puluhan tahun tinggal di Surabaya, perupa yang satu ini masih kental dengan karakter Minangnya. Melukis, membuat patung, seniman keramik. Mengajar di STKW Surabaya. Dikenal sebagai seniman yang idealis, Nuzurlis Koto tak mengharapkan penghasilan dari karya seninya. Ia lebih suka menjadi guru privat, yang muridnya justru dari kalangan elit dan juga expatriat. Prestasi: Penghargaan Gubernur Jatim 2004. Alamat: Manyar Mukti Surabaya.

Ono Sumarsono, Jl. Semeru Gg Gereja No. 12 Malang. 0341 – 7802102 / 081555635982

Pak Tato (Edy Sukamto), Jl. Batoro Katong No. 40 Ponorogo, 0352 – 484812

Pan Zhen Puei. Medium : Oil, Chinese Ink Pencil, Watercolour. Awards : 1976 Special Award, Ministry of Culture National Day Art Exhiition, Singapore. 1988 Tan Tze Chor Art Award, Singgapore Art Society Annual Art Exhibition, Singapore. Selected Collection : Agung Rai Art Museum, Bali-Indonesia, DBS Bank, Singapore Monetary Authority of Singapore, Singapore, Rudana Art Museum, Bali-Indonesia, United Overseas Bank, Singapore. Member : Society Chinese Artist, Singapore, Singapore Art Society, Singapore.

Poernadi, Jl. Lakarsantri IB No. 14 Surabaya 60211, 031 – 7526292

Poerono Sambowo (Cak Poeng). Pelukis, Pematung, Surabaya. Ttl: Balikpapan, 27 Pebruari 1940. Aksera Surabaya. Aktivitas: Pameran Lukisan di berbagai kota. Berpartisipasi dalam pembuatan BBRP Monumen di Surabaya. Berpartisipasi dalam pembenahan, Perencanaan Museum tugu Pahlawan Surabaya. Karya: Bersama Seniman membuat monumen Gubernur Suryo di Surabaya. Membuat relief di monumen di sebelah timur terminal Joyoboyo. Patung Dewi Sri di Dolog Jatim. Prestasi: Piagam penghargaan pameran lukisan di Jogya dan pameran bienal di Jakarta. Alamat: Jl. Kedung Klinter V/29, Surabaya. 031 – 70548278, 081 – 75157187.

Poerwanto, perupa, dekorator, Surabaya. Ttl; Cepu; 10 September 1956. SLTA. 1981: spesialis setting backdrop, dekorasi acara seni budaya. Layout design terbaik pameran di Bogor. Kelompok Kerja Klaigrafi NU Jatim. Alam Purwo Decoration & Entertaintmen. Jl. Gentengkali RT 03/VI Surabaya.

Prasetyo, Jl. Villa Sentra Raya D5 – 18 Surabaya, 031 – 7417309

Puji Laksono (Seniman Tuna Rungu). Pelukis, Pematung. Surabaya. Ttl: Jakarta, 27 Desember 1951. SLB / Tuna Rungu Karya Mulya Surabaya. Aktivitas: Menggeluti seni lukis & patung sejak tahun 1970 besar di kota Surabaya, pameran lukisan bersama dan tunggal, di Surabaya dan Purworejo, Jogya, Magelang. Karya: Relief dinding menara di kebun binatang Surabaya. Melukis potret bapak Gubernur Jawa Timur, Walikota Surabaya dan Bupati lainnya di Jawa Timur ( Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Tuban ). Prestasi: Sebagai pembuat monumen perjuangan di kota Purworejo Jawa Tengah Tahun 1978. Organisasi: Bengkel Muda Surabaya. Alamat: Jl. Kutisari Selatan XV/14b, Surabaya.

Purnomo S, Jl. Adityawarman II / 5 Surabaya, 031 – 72437678

Rachmad Setyo Wibowo (M Sang), Jl. Simo Gunung Kramat Barat No. 8 Surabaya – 031 – 5663291 / 081803004113

Rachmad, Jl. Pulosari 3 L / 4 Surabaya, 031 – 5614005 / 08155011803

Rahmanu Adi Widodo, Jl. Cimalaya No. 24 Blitar 66116. 0342 – 7727323 / 08125200378

Rochman ( Rochman Gundi ), Jl. Gundih III / 29 Surabaya 60172, 085231512795

Rudi Asmoro, Ds Mojorejo Rt 01 Rw 01 Kec Kebonsari Madiun, 0351 – 365991

Rudy Asri, Ds Kandangan Dalam Rt 09 Rw 05 Krembung Sidoarjo. 081553971385

Ruslan, Jl. Dawung Rt 09 Rw 03 Ringinrejo Kediri 64173, 081556438357

S Pandji Jl. Semolowaru Tengah VI / 15 Surabaya 60119. 031 – 5948129 / 081331047227. Email : s_pandjistudio@yahoo.com

S. Jikan. Lahir di Klakah (Lumajang) 10 November 1941. Pendidikan : Mulai belajar melukis pada seniman dan guru seni Tan Wing. Tahun 1965 diterima di S.R.I. Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1967-1970 di IKIP Negri Surabaya jurusan Seni Rupa. Gemar melukis cat air, cat minyak, soft pastel diatas cat air dan acrylic. Sebagai angota perkumpulan seni lukis dan kaligrafi Jawa Timur.

S. Wahyoedhi, Jl. Bluru Permai BF 17 Bluru Kidul Sidoarjo, 031 – 71460777 / 081330733777

S. Wanto, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 6 Agustus 1958. Finalis Phillips Morris Art Award (1997). Jl. Widuri Gg. Anggrek 24 Banyuwangi.

S. Yadi K (Supriyadi), Jl. Juanda 509 Jajag, Banyuwangi. 0333.396447.. ttl; Banyuwangi, 6 Agustus 1958. Finalis Phillips Moris Arts Award 1997. Pameran di berbagai kota. Jl. Widuri gg. Anggrek 24 Banyuwangi. 0333.421184

Saiful Anam, seni rupa, Surabaya. Ttl; Sidoarjo, 9 Juni 1965. SLTA. Staf jurusan seni rupa STKW. Pembuatan monumen di Ponorogo, Jakarta, Surabaya, mengajar sanggar Lukis Anak Clurit Emas. Jl. Klampis Semalang VI-18 Sukolilo Surabaya-60117, 031.5949945.

Saiman Dullah. Pelukis, Surabaya. Lukisannya cenderung naturalis.

Salamun Kaulam, pelukis, Surabaya. Ttl; Tuban, 9 Juli 1954. IKIP Yogyakarta. Dosen Unesa. Kampus Lidah Wetan Surabaya. 031.7530865, kaulam@indonet.com

Sarwo Prasojo, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 21 Januari 1967. Otodidak. Jl. H. Ihsan 12 Kesilir, Pesanggaran, Banyuwangi. 0333.710013

Serudi Sera. Pelukis, Surabaya. Jebolan Aksera Surabaya. Lukisannya cenderung pointilis dan surealis. Pameran di berbagai kota, juga di beberapa negara Eropa. Pernah tinggal di Prancis. Alamat: Kertajaya

Soeboer Doellah. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 30 Juni 1938. SD. Aktif melukis sejak tahun 1957 dibawah bimbingan Soejono Abdullah, pameran di berbagai kota. Ratusan karya lukis. Kupang Segunting IV-33 A Surabaya. 031.5614879.

Soedarso. Pelukis, Sidoarjo. Ttl: Adjibarang Banyumas, tahun 1914. Pernah mengalami masa kejayaan ketika masih bersama-sama dengan Affandi, Dullah dan Sudjojono membentuk Empat Serangkai, disamping juga tergabung dalam Pusat Tenaga Rakyat bagian kebudayaan. Pelukis kesayangan Bung Karno ini sempat mengajar di ASRI kali pertama. Namun Darso memang berjiwa petualang, ia jelajahi kota demi kota, hingga akhirnya menetap di Sidoarjo, bersama dengan isterinya, Mariani. Di rumah inilah dia menghabiskan masa tuanya, dengan tetap melukis sepanjang dia mampu melakukan dalam kondisi ketuaannya. Prestasi: Penghargaan Gubernur Jatim 2002.

Soerachman Kasansengari. Jl. Ketintang No. 198 Surabaya. 031 – 8283935

Soesiyar. Pelukis, Surabaya. Banyak karya patung, dan relief tembaga, patung bertema kehidupan, tetapi disajikan secara surialisme. Almarhum.

Subeki, Jl. Pucang Anom No. 93 Surabaya, 031 – 5037648 / 5028303 / 081230090773- Email : bekibenjeng@yahoo.com

Sugeng. Pelukis, Sidoarjo. Jebolan Aksera, lukisannya gaya optik. Namun lebih sibuk dan bekerja di desain grafis.

Suharwedi, Jl. Banaran Rt 08 Geger Madiun 63171, 0351 – 369023 / 081335747675

Suliati, seni rupa, Surabaya. Ttl; Surabaya, 21 Juni 1965. SMA. Staf BAAK STKW Surabaya. 1986: aktif seni rupa, anak-anak bermain, juara lukis anak-anak kecamatan. Sanggar Lukis Anak-anak Wonorejo, SLTP Gema. Jojoran V-19 Surabaya. 031.5928967.

Suminto Wahyudi, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 1956. Otodidak. Finalis Phillips Morris Art Award 1996. Jl. Juanda 509 Jajag, Banyuwangi. 0333.396447.

Sunali (Nali) Jl. Yon Joko Tole No. 15 Ngembeh Dlanggu Mojokerto 61371 – 0321 – 511345

Sungon Legowo, Bungah Gresik. 031 – 7527841 / 031 – 72177980

Supar Pakis. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 23 Desember 1964. S-1. Guru, Pelukis. Aktivitas: Pameran di berbagai kota, Penggerak Komunitas Seni Arek Pakis. Alamat: Jl. Pakis Gunung IIa/24, Surabaya.

Supari. Seni rupa, Situbondo. Ttl: Situbondo, 14 Mei 1963. D-3 Seni Rupa. Guru SD. Membina siswa berbakat seni rupa, Juara III Desain Prangko Nasional (2003), Nominasi Lomba Cergam Nasional 2004, Nominasi Desain Prangko Nasional 2004. Sanggar Seni Lukis Pelangi, Sanggar Seni Lukis 13 Perupa. Dusun Krajan RT 01, RW 02. Desa Panji Kidul, Kec. Panji, Situbondo. 0338.676901.

Suparman, Jl. Kali kepiting Jaya IX / 34 Surabaya. 031 – 71078920

Suprihatin, Jl. Lidah Wetan Gg VII A No. 6 Surabaya, 08121722473

Surin Welangon. Seni Rupa, Surabaya. Ttl: Surabaya, 22 April 1975. Seni rupa dan pertunjukan. Teater Dua Lima, Teater Tari Parmin Ras, Perupa Antar Kota. Video Spa with Krishna Murti Bandung. Penata Artistik Terbaik LDLK 1994, National Institute Dramatical of Arts Award Australia (1996). Dewan Kesenian Surabaya. RAS Art Community. Jl. Tambak Osowilangun 77 Surabaya. 031.7495840, 081.8588773.

Suryan TW, Jl. Kol Sugiono No. 23 Tukang Kayu Banyuwangi, 081805330339

Susetya, Jl. Ade Irma Suryani No. 15 Ngawi 63216, 0351 – 744337 / 081335723874

Sutaji ( S. Taji ). Jl. Pramuka IV No. 2 Ponorogo, 081335714553

Sutikno, Jl. Sikatan Dk Muning Ds Selodono Kec Ringinrejo Kediri. 0354 – 7063731 / 08124699234

Sutrisno R, pelukis, Banyuwangi. 1935. Otodidak. Jl. Gatot Subroto 56 Bulusan, Banyuwangi, 0333.427082

Suud Endisuseli. Pelukis, Surabaya. Jebolan Aksera. Banyak melukis dengan media tinta dengan warna hitam putih. Lukisannya banyak dominan garis fraktal dan pointilis.

Suwandi, Jl. Trunojoyo Gg 4B No. 7 Songgokerto Batu, 08175409322

Syafii Prawirosedono. Pelukis, Surabaya. Ttl: Blitar, 8 Agustus 1945. SMA. Aktivitas: Pameran lukisan di berbagai kota, menjamas pusaka, penggemar benda pusaka. Karya: Lukisan wayang. Prestasi: Penghargaan Pekan Wayang Indonesia 1993. Organisasi: Paguyuban Sutresna Budaya dan Pusaka. Alamat: Semolowaru Indah I.H / 15, Surabaya. 031 – 5999824

Tamtama Anoraga, Jl. Sulfat Indah I / 9 Rt 08 Rw 05 Pandanwangi Blimbing Malang- 085649509059

Tatag Bagus Putra Prakarsa. Ds Besono Rt 04 Rw 03 Kec. Jatirogo Tuban 62362. 085646320789. Email : b46os_moslem@yahoo.co.id

Teddy Sulangi, Jl. Pulosari 3 N / 48 B Surabaya, 08563181975

Thoyib Tamsar. Pelukis, Surabaya. Ttl: Malang, 23 Mei 1948. SMA. Lukis dan topeng. Aktivitas: Menekuni seni rupa di Taman Budaya sejak Tahun 1974. Karya: Menemukan karya seni topeng terbuat dari bahan-bahan limbah terutama bahan pokok dari karung goni.Prestasi: Penghargaan dari Taman Budaya Jawa Timur. Juara II Lomba Seni Limbah JAPEX, Nominasi 100 Besar Phillips Moris. Alamat: Jl. Tambaksari Selatan X/15, Surabaya. 031 – 5049700

Tiko Hamzah, Jl. Pahlawan XIV / 19 Gresik. 031 – 3987096 / 0856052389

Toni Jafar, Jl. Kebon Candi No. 18 Gn Gangsir Beji Pasuruan, 081330056774

Tri Moelyo. Jl. Kenari No. 6 Madiun. 0351 – 491556 / 453277 / 463623 / 08125944928

Triano Nanda Setiabudi, Jl. Sumbersari Gg 5 No. 514 Malang, 0343 – 742613 / 08179373770

Tulus Rahadi, Jl. Moh. Ilyas No. 25 Ngawi 63217, 0351 – 747538 / 08122755687

Udoyo Sabudi. Topeng Kertas. Surabaya. Ttl: Surabaya, 21 April 1965. SLB. Pembuat seni topeng kertas puluhan tahun. Banyu Urip Kidul Molin III-68 Surabaya.

Urip Santoso Jl. Balowerti Gg. I / 52 B Kediri. 081335090875

Wadji MS, Pelukis, Surabaya. Ttl: Jombang, 12 Juni 1955. Sekolah Minggu Aksera. Aktivitas: 5 X Pameran Tunggal, 80 X Pameran bersama di Indonesia dan luar negeri. Karya: Relief di pagar Kebun Binatang Surabaya, Pertamanan, Patung Pahat, Lukisan. Prestasi: Pernah mendapatkan 10 karya terbaik dari DKS, Penghargaan Budaya dari PLKJ Jawa Tengah. Alamat: Jl. Dukuh Bangsri RT.08/03 Sukodono, Sidoarjo. 031 – 70921899

Wahjudi D. Soetomo. Pelukis, Surabaya. Ttl: Jombang. S-1 Seni Rupa Unesa (IKIP Negeri Surabaya). Kolektor bonsai, dan tanaman hias (aglaonema), ahli pertamanan. Lukisannya semula relis, kemudian dekoratif. Pameran lukisan di Surabaya dan Jakarta. Alamat: Baratajaya XII-6 Surabaya.

Wahyu Nugroho, pelukis, Pasuruan. Ttl; Pasuruan, 29 April 1967. Seni Rupa IKIP Malang. Mengajar Mts Pasuruan. Jl. Niaga I-119 Purwosari, Pasuruan.

Wijanarko ( Cak Ko ), Jl. Perum Tukun Indah Blok BB 02 Lumajang, 0334 – 885943 / 081336136781

Wilis Sumarsono, Jl. Kepel Rt 1 Rw 1 Ds Banjarsari Madiun, 0351 – 483060

Winda, Jl. Barat SLTP Sugihwaras Bojonegoro, 085232727853

Windu PR, pelukis, Banyuwangi. Ttl; Banyuwangi, 25 Mei 1971. Otodidak. Pamor Studio, Jl. Wahid Hasyim 49, Genteng, Banyuwangi. 0333.847998.

WT. Dhay. Lahir di Lumajang tahun 1937. Pendidikan : Sekitar tahun 1960-an pelukis Realis Impressionistik ini belajar menggunakan cat minyak pada pelukis Nurdin BS. Pengalaman : Dari sekitar 30 kali pameran bersama di dalam dan di luar negri, diantaranya : All Media Competion (Cincinnati, Ohio-USA), Pameran bersama Lukisan Flora &Fauna (Hitton Executive Club, Jakarta), Asia Excellence (Singapore), “Pelangi Dewata” (Lippo Finansial Jakarta), Gelegar Seni (Radison Jakarta). Karya-karyanya dikoleksi kolektor dalam dan mancanegara.

Yahya Ramsech. Pelukis, Surabaya. Jebolan Aksera. Karyanya cenderung realis fotografis. Alamat di Rangkah Surabaya

Yoni, Jl. Nogosostro No. 4 Josenan Madiun, 0351 – 469126 / 085649352712

Yono AS. Pelukis, penyair, Surabaya. Ttl: Surabaya, 12 September 1957. BMS. Beberapa kali ikut anologi puisi BMS. Jl. Gresik 192 Surabaya. 031.7993190.

Yudi Osasi, Jl. Perum Pakunden Blok E I No. 28 Rt 03 Rw VI Sukorejo Blitar. 081334409606

Yuli Rianto, Jl. Gunung Sari Indah LL 8 Surabaya. 031 – 7673361 / 081553443244, Email: yulirianto@yahoo.com

Yunus Jubair. Pelukis, Surabaya. Ttl: Surabaya, 7 Oktober 1965. SMA. Pelukis, Organiser. Aktivitas: Aktif berkesenian dari Th. 1980 sampai sekarang. Karya: Pameran seni rupa di berbagai daerah. Organisasi: Ketua Presidium DKS. Alamat: Jl. Kalikepiting 11.b, Surabaya. Telp: 3894276.

Yunus Sunarto, Jl. Sakura No. 23 Tulungrejo Pare Kediri. 0354 – 397209 / 081359197779

Zakki Fitroni, Jl. Diponegoro No. 1 Batu, 085648507267

Zaynal AM, Jl. Semarang No. 97 Surabaya (60172). Ketua KPJT (Komunitas Pelukis Jawa Timur). Hp : +6281357777758, Telp : +6231-71757758, Email : zay_art@yahoo.com, kpjtgaleri@yahoo.com. Belasan kali pameran di Surabaya, juga kolaborasi seni 4 kota” menoreh luka menuai duka” Surabaya-Solo-Bandung-Jakarta. Mendapatkan Piagam MURI dalam Acara Pameran lukisan dan melukis dalam Kereta Api Rajawali, Surabaya – Semarang